• Maret 17, 2025 5:20 AM

DatingApp JAPAN

No.1 Dating Apps Media in Japan

Peran Keluarga dalam Pernikahan di Jepang

ByDatingApp JAPAN

Feb 26, 2025
The Role of the Family in Japanese Marriage

Peran keluarga telah lama menempati tempat yang sangat penting dalam budaya pernikahan Jepang. Ini adalah fitur yang berakar pada tradisi, budaya, dan nilai-nilai masyarakat Jepang, dan merupakan aspek unik yang membedakan Jepang dari negara lain. Namun, saat ini, cara keluarga terlibat telah berubah, dan nilai-nilai tradisional sedang dievaluasi ulang. Artikel ini membahas pentingnya dan perubahan peran pernikahan dan keluarga di Jepang, mengeksplorasi perbedaan antara masa lalu dan masa kini.

Peran Keluarga di Masa Lalu

Di masa lalu, pernikahan di Jepang bukan hanya masalah antar individu, tetapi juga sarana penting untuk membangun hubungan antar keluarga. Terutama pada periode sebelum perang dan segera setelah perang, pemilihan pasangan pernikahan umumnya diprakarsai oleh keluarga, terutama orang tua. Pernikahan semacam itu disebut “pernikahan yang diatur”, di mana nilai-nilai, situasi keuangan, dan latar belakang keluarga kedua keluarga menjadi penting. Pernikahan melalui perjodohan dimaksudkan tidak hanya untuk kebahagiaan individu, tetapi juga untuk kemakmuran keluarga secara keseluruhan dan peningkatan status sosial. Selain itu, orang tua dan kerabat terlibat aktif dalam kehidupan pasangan setelah menikah, dan hidup bersama diterima sebagai bentuk umum pernikahan. Perempuan, khususnya, diharapkan untuk tinggal bersama orang tua suami mereka setelah menikah dan bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak. Jenis struktur keluarga ini tidak hanya memperkuat ikatan keluarga secara keseluruhan, tetapi juga berkontribusi besar terhadap pendidikan anak-anak dan stabilitas mata pencaharian mereka.

Keterlibatan Keluarga Modern

Namun, dalam masyarakat Jepang kontemporer, sifat keterlibatan keluarga berubah secara dramatis. Perubahan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk penyebaran individualisme, perubahan kondisi ekonomi, dan bahkan kemajuan perempuan dalam dunia kerja. Pertama, jumlah kasus di mana orang tua mengambil inisiatif dalam memilih pasangan hidup menurun, dan perjodohan, yang dulunya merupakan norma, telah menurun drastis. Sebaliknya, semakin banyak pasangan yang menikah melalui cinta bebas, sebuah tren yang didorong oleh diversifikasi nilai-nilai pribadi dan gaya hidup. Generasi muda saat ini memilih pasangan hidup atas kemauan mereka sendiri dan lebih menekankan pada membangun hubungan saling percaya dengan pasangan melalui cinta romantis.
Di sisi lain, dukungan keluarga tetap memegang peranan penting dalam kehidupan pasca-pernikahan. Terutama di Jepang, di mana biaya untuk membeli rumah dan membesarkan anak-anak tinggi, dukungan finansial dari orang tua sering kali sangat diperlukan. Selain itu, dengan meningkatnya jumlah rumah tangga dengan dua orang pencari nafkah, dukungan keluarga yang substansial menjadi semakin penting, karena kakek-nenek mengambil alih tanggung jawab untuk mengasuh cucu-cucu mereka.

Latar Belakang Perubahan Peran Keluarga

Perubahan peran keluarga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti faktor ekonomi, kemajuan perempuan dalam masyarakat, dan diversifikasi nilai-nilai. Pertama, faktor ekonomi meliputi ekonomi Jepang saat ini, yang kurang stabil dibandingkan dengan periode pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Akibatnya, generasi muda menjadi semakin khawatir tentang kehidupan setelah menikah dan kebutuhan akan dukungan finansial dari orang tua mereka. Kedua, seiring dengan semakin berorientasinya perempuan pada karier, pembagian pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak menjadi masalah, dan semakin banyak keluarga yang membagi tanggung jawab pengasuhan anak dengan dukungan dari orang tua mereka. Dan saat ini, seiring memudarnya konsep tradisional tentang “rumah”, semakin banyak penekanan yang diberikan pada kebahagiaan dan kebebasan individu. Perubahan ini juga menyebabkan peningkatan gaya pernikahan yang tidak selalu menekankan keinginan orang tua.

Apa peran keluarga di masa depan?

Meskipun peran keluarga telah berubah seiring waktu, kecil kemungkinan pentingnya peran tersebut akan hilang sama sekali. Sebaliknya, peran keluarga modern bersifat fleksibel dan mencari bentuk baru. Misalnya, semakin umum bagi pasangan yang sudah menikah untuk menjalani kehidupan mandiri sambil menerima dukungan dari orang tua dan kerabat saat dibutuhkan. Orang tua juga diharapkan untuk memberikan dukungan yang diperlukan sambil menghormati nilai-nilai generasi muda.

Lebih jauh, seiring menurunnya angka kelahiran masyarakat dan bertambahnya usia penduduk, dukungan keluarga menjadi tema yang semakin penting. Peran keluarga dalam perkawinan dan pengasuhan anak sedang dievaluasi ulang, dan citra keluarga yang baru mungkin akan terbentuk.

Kesimpulan

Pernikahan di Jepang telah lama menekankan pentingnya hubungan keluarga dan keharmonisan dalam keluarga secara keseluruhan. Namun, seiring dengan perubahan zaman, peran keluarga menjadi lebih fleksibel. Saat ini, meskipun keinginan individu dihormati, dukungan dari keluarga memainkan peran penting dalam banyak kasus. Cara unik Jepang dalam berhubungan dengan keluarga ini memiliki daya tarik yang berbeda dari budaya lain, dan akan menjadi topik yang menarik bagi orang-orang dari negara lain. Kami berharap pengetahuan tentang situasi pernikahan Jepang ini akan membantu Anda memahami kedalaman dan perubahan dalam budaya Jepang.

By DatingApp JAPAN

DatingApp JAPAN is the No.1 Dating Apps Media in Japan. The main target user group is foreign visitors to Japan who are interested in the daily lives of Japanese people.